SASTRA
MEMBANGUN DESA
Oleh : Irvan Mulyadie
Pagi,
sekira pukul 06.00 WIB, kompleks bale Desa Mangunjaya Kecamatan Mangunjaya
Kabupaten Pangandaran begitu tenang. Nampak tanpa aktivitas berarti. Padahal, pada
malam sebelumnya, ada banyak tokoh masyarakat yang berkumpul di sana.
Berbincang hangat tentang kondisi terkini desa dan segala peraturan yang
menyertainya sambil mereguk bajigur hangat dan goreng Singkong bersama
pembicara Drs.Asep Chahyanto, M.Si.
Tapi itu hari Minggu, tepatnya 24
Juli 2016. Hari dimana kantor bale desa sedang libur. Sementara tak jauh dari
sana, riuhnya Pasar Gimbal yang tradisional terus bergeliat dalam ritual
transaksional antara penjual dan pembeli. Dengan barang dagang hasil bumi,
kelontongan, sandang-pangan dan tentu saja kuliner khas daerah setempat: Soto
Entog.
Hari itu Sanggar Sastra Tasik
mendapat undangan kehormatan dari Sanggar Banyu Bening untuk mengisi materi
diskusi dengan para pendidik yang tersebar di lingkungan Desa Mangunjaya dan
aktivis seni lokal. Tadinya kegiatan dimaksud hanya untuk sekedar acara
silaturahim. Hanya diperjalanan, diskusi jarak jauh via facebook dan pesawat
handphone itu terus berkembang. Maka jadilah acara khusus. Temanya sangat
menarik, yakni Sastra Membangun Desa.
Sekedar untuk mengingat,
Kabupaten Pangandaran
mulai berpisah dari Kabupaten Ciamis sejak diterbitkannya Undang - undang Nomor
21 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat.
Dan sebagai daerah yang berada di lingkungan kabupaten termuda
di Jawa Barat, Desa
Mangunjaya sendiri bisa dibilang paling tua keberadaannya bila dibandingkan
daerah sekitar lainnya. Hal ini tampak dari berbagai jejak ‘karuhun’ yang
tersebar di berbagai sudut kampung. Mulai dari petilasan zaman kerajaan Mataram
hingga arsitektur berupa tanggul warisan sejarah penjajahan Belanda.
Di dalam acara diskusi Sastra
Membangun Desa, saya tampil sebagai Moderator. Sementara pembicaraan dibagi
dalam dua bagian, yakni pengetahuan umum dan proses kreatif dalam sastra serta
teknik penampilan baca puisi. Adalah Acep Zamzam Noor, Saeful Badar dan
Sarabunis Mubarok yang membedah tentang pentingnya peranan sastra bagi
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Tidak kecuali di lingkup desa.
“Cikal
bakal negara Indonesia terlahir dari sebuah puisi yang berjudul Sumpah Pemuda.
Puisi tersebut menjadi pengikat antar suku di Nusantara untuk bersatu, sehingga
mampu mengusir penjajah dan merdeka” Terang Acep.
Sementara itu, Saeful Badar
memberikan gambaran melalui pengalaman sejatinya tentang berbagai tantangan
dalam mengajarkan sastra di sekolah. Bagaimana misalnya ia melatih kepekaan murid-muridnya
di SMPN Langkaplancar dulu melalui kecintaan terhadap buku. “Mempelajari sastra harus dimulai dari
kecintaan membaca. Sebab tanpa itu semua, sebuah keniscayaan untuk menghasilkan
karya sastra yang baik”
“Lingkungan sekitar akan
berpengaruh terhadap kreativitas seseorang dalam berkarya, termasuk juga dalam
karya sastra. Diharapkan, pihak sekolah mampu menjembatani hal itu” Kata
Sarabunis Mubarok yang pada kesempatan itu lebih membahas ke
persoalan-persoalan teknis dalam penulisan kesusastraan.
Di lain saat, diskusi Sastra
Membangun Desa kian menghangat. Praktisi teater dan sastra Amang S Hidayat dan
Jabo Widiyanto, begitu terampil memainkan tempo dalam mengisi materi tentang
teknik baca puisi dan segala pengetahuannya tentang hal itu. Tanya jawab dari
peserta yang didominasi praktisi pendidikan dan aktivis seni itu kian seru.
Apalagi, disela-sela diskusi dihadirkan juga pembacaan puisi dari Rizky
Arbianto, Mataya Sutiragen, dan....(budak unsil) ???
Keseruan tak sampai disitu, acara
yang digelar sejak pukul sembilan pagi dan dikoordinatori oleh penyair Doni M
Nur dan Yanuwar Effendi kian siang semakin hidup. setelah sesi berakhir dengan
penyerahan penghargaan dari pihak Kepala Desa Mangunjaya yang sekaligus Sesepuh
Sanggar Banyu Bening, Furkonudin kepada Sanggar Sastra Tasik dan Drs. Asep
Chahyanto, M.Si, acara yang dihadiri oleh Camat Mangunjaya itu pun happy ending dengan suguhan Stand Up Commedy dari Azim Borelak.
Mari kita simak fotonya
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar